Tanaman tanjung(Mimusops elengi L.) tahani terhadap
pencemaran debu semen dan kemampuan
yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen, tidak
peka terhadap pencemaran udara walaupun kemampuan jerapannya terhadap timbal
rendah, dapat menghasilkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk,
bunganya dapat diambil dan dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan taraf
gizi/ kesehatan dan penghasilan masyarakat dan mempunyai nilai estetika.
Tanjung juga
disebut sebagai tanaman serbaguna, kayunya dikenal awet, keras, kuat untuk
konstruksi jembatan, perahu, kapal laut, lantai, rangka dan daun pintu. Bagian
tanaman lainnya juga dimanfaatkan seperti akar, kulit, daun dan bunganya
sebagai bahan obat-obatan. Tanaman tanjung (Mimusops elengi) digunakan oleh
masyarakat untuk mengobati diare, asma, radang hidung dan radang tenggorokan.
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman perindang, daunnya sangat rimbun dan
rapat serta bunganya berbau harum
spesifikasi
- Divisio : Spermatophyta
- Sub division : Angiospermae
- Class : Dicotyledoneae
- Ordo : Ebenales
- Family : Sapotaceae
- Genus : Mimusops
- Species : Mimusops elengi
Tempat Tumbuh mimusops elenge L pohon tanjung
Tanaman
tanjung (Mimusops elengi) diperkirakan terdiri dari 40 marga dan 600 jenis.
Terutama sekali merupakan pohon tropika, umumnya di Asia dan Amerika Serikat
Tumbuhan ini diduga berasal dari India kemudian menyebar ke Burma (Myanmar),
Srilangka dan daerah tropika lainnya . Tanjung (Mimusops eiengi) berukuran
sedang dan dapat juga kecil. Biji-bijinya bila berkecambah dapat dipergunakan
untuk perkembangbiakkannya dari cangkokan. Dapat tumbuh pada tanah berpasir, di
dataran rendah yang terbuka. tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 800 meter
di atas permukaan laut
dapat tumbuh baik di wilayah beriklim tropika dan subtropika
Tanah
Hubungan
warna tanah dengan kandungan bahan organik di daerah tropika sering tidak
sejalan dengan di daerah beriklim sedang (Amerika dan Eropa). Tanah-tanah merah
di Indonesia banyak yang mempunyai kandungan bahan organik lebih dari satu
persen, sama dengan kandungan bahan organik tanah hitam (Mollisol) di daerah
beriklim sedang (Siringoringo 2000).
Tanah
mempunyai peranan yang penting bagi proses pertumbuhan bagi tanaman khususnya
tanaman tanjung, dimana apabila kondisi tanah kurang baik atau kurang subur
karena hara yang dimiliki atau yang dikandung sangat sedikit maka pertumbuhan
juga akan terhambat.
Pemanfaatan mimusops elenge L pohon tanjung
- sebagai pohon pelindung yang terdapat pada jalan–jalan protokol.
- buah tanjung banyak dimakan oleh burung sehingga penyebaran bibitnya mudah menyebar
- tanaman ini convergen (penyatuan dua jalan).
- memiliki fungsi pereduksi polutan, pengarah dan Landmark dari kategori tanaman toleran sampai sedang .
- Disisi lain keistimewaan dari tanaman ini adalah bentuk tajuknya yang indah, perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengkilat dan buahnya yang masak berwarna merah atau merah jingga sehingga jenis tanaman ini sangat bagus untuk komponen taman sekaligus untuk tanaman peneduh.
- Peredam kebisingan, mengurangi bahaya hujan asam, penyerap karbon monoksida dan karbon dioksida serta menghasilkan oksigen,
- Penyerap dan Penapis BauTanaman dapat digunakan untuk mengurangi bau. Tanaman dapat menyerap bau secara langsung atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau. Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang ditanam dapat mengeluarkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dengan bau harum.
Pohon
tanjung termasuk jenis tanaman pohon yang bergetah, ketinggiannya dapat
mencapai 15 m, daun tunggal bertangkai. Duduk daun tersebar, bertepi rata,
bertulang menyirip. Helaian daun berbentuk bulat memanjang atau bulat telur
memanjanag, panjang 9-16 cm. Daun-daun yang muda berwarna coklat, bila sudah
tua hijau. Tanjung dapat hidup dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan
kena sinar matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi,
yakni pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman
yang sehat, media tanam atau lahan yang akan ditanami harus subur, gembur dan
drainase diatur dengan baik.
Kemampuan Tanaman Dalam Penyerapan Pencemaran Udara (khususnya Pb)
Ada beberapa
tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kemampuan sebagai media penyerap polutan
atau mengurangi pencemaran udara yang dihasilkan oleh industri dan alat
transportasi. Di bawah ini akan dicantumkan dalam tabel tanaman-tanaman yang
mampu menyerap polutan, khususnya Pb.
Tanaman yang
Meyerap Pb
NO
|
NAMA
|
LATIN
|
SERAPAN PER M2
|
1
|
Damar
|
Agatis alba
|
54,90 mg
|
2
|
Mahoni
|
Swietenia Mahagoni
|
41,80
|
3
|
Jamuju
|
Podocarpus inmbricatus
|
45,52
|
4.
|
Pala
|
MiristycaFragrans
|
49,25
|
5.
|
Asem Londo
|
Pitecilobium Dulce
|
57,24
|
6
|
Johar
|
Casia Ciamea
|
50,50
|
7
|
Keben
|
Barintonia Asiatica
|
33,31
|
8
|
Tanjung
|
Mimusop Elenge
|
35,94
|
Mekanisme Penjerapan Pb Oleh Tanaman Tanjung
Tumbuhan
mempunyai kemampuan menjerap dan mengakumulasi zat pencemar. Tumbuhan melalui
daunnya dapat menangkap partikel timbal yang diemisikan kandaraan bermotor
(Djuangsih dalam Siringoringo 2000). Menurut Koeppe dan Miller dalam Siringoringo, kemampuan tanaman dalam
menjerap timbal sangat dipengaruhi keadaan permukaan daun tanaman. Daun yang
mempunyai bulu (pubescent) atau daun yang permukaannya kesat (berkerut)
mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dalam menjerap timbal, daripada daun yang
mempunyai permukaan lebih licin dan rata. Hal yang sama juga dinyatakan
oleh Strakman dalam Siringoringo (1969)
bahwa kemampuan daun tanaman menjerap suatu polutan dipengaruhi oleh
karakteristik morfologi daun, seperti
ukuran dan bentuk daun, adanya rambut pada permukaan daun dan juga tekstur
daun.
Bukti/ efek
dari penyerapan polutan oleh paparan CO, NOx, SOx dan timbal pada tanaman
tanjung adalah mudah dijumpai pada daun. Contoh efek akut adalah klorosis dan
nekrosis pada permukaan daun yang dapat menyebabkan jaringan daun menjadi rusak
dan mati sehingga disimpulkan bahwa pemaparan emisi kendaraan memberikan efek
negatif. Ditandai dengan jumlah daun yang rusak pada tanaman yang diberi
pemaparan polutan lebih banyak daripada daun control (Hendrasarie 2007).
Anomali Tanaman Tanjung
Sekalipun tanaman ini merupakan
tanaman yang serbaguna, ada penemuan lapangan, ternyata jenis ini mudah sekali merontokan daunnya, sehingga
kurang baik bila di tempatkan dipinggir jalan, akan mengotori badan jalan.
Selain itu disebutkan bahwa kayu tanaman ini relatif kuat, namun pada beberapa
individu yang ditemukan, mudah pula retak. Hal ini sangat dikhawatirkan bila
tamanan ini ditempatkan sebagai wind break akan mudah roboh dan mengenai para
pengguna jalan.
Dilihat dari kandungan bahan kering yang cukup tinggi, perlu dipertimbangan lebih lanjut, karena
dikhawatirkan keberadaan serasah tanaman mimosups elenge pohon tanjung ini dapat dengan mudah menyulut
timbulnya api.
source: http://aryaarismaya.blogspot.com
source: http://aryaarismaya.blogspot.com
No comments:
Post a Comment